Perbedaan KUR dan Kupra BRI

Perbedaan KUR dan Kupra bisa menjadi hal penting untuk diketahui ketika mempunyai keinginan untuk melakukan pinjaman di bank, Dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), akses terhadap pembiayaan menjadi faktor yang penting untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. 

Dua program pembiayaan di Indonesia yang sudah banyak digunakan yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Produktif Rakyat (Kupra). Meskipun keduanya bertujuan mendukung UMKM, terdapat perbedaan signifikan dalam struktur, tujuan, dan persyaratan masing-masing.

Apa itu KUR?

Perbedaan KUR dan Kupra BRI

KUR merupakan program pembiayaan yang disubsidi oleh pemerintah Indonesia, ditujukan untuk pelaku UMKM yang memiliki usaha produktif namun belum memenuhi kriteria perbankan konvensional. Program ini bertujuan meningkatkan kemudahan pembiayaan bagi UMKM agar dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Skema KUR mencakup beberapa jenis, antara lain:

  • KUR Mikro

Plafon hingga Rp50 juta, tanpa agunan tambahan.

  • KUR Kecil

Plafon antara Rp50 juta hingga Rp500 juta, dengan persyaratan agunan sesuai ketentuan bank penyalur.

  • KUR TKI

Ditujukan bagi calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri, dengan plafon hingga Rp25 juta.

Suku bunga KUR relatif rendah, sekitar 6% per tahun, berkat subsidi dari pemerintah. Selain itu, pemerintah melalui PT Jamkrindo dan PT Askrindo memberikan penjaminan atas kredit yang disalurkan, sehingga meminimalkan risiko bagi bank penyalur.

Apa itu kupra?

Kupra adalah produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), ditujukan untuk pelaku usaha produktif di sektor mikro dan kecil. 

Berbeda dengan KUR, Kupra merupakan produk komersial yang tidak disubsidi oleh pemerintah, namun tetap memberikan kemudahan pinjaman bagi pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja atau investasi.

Kupra memiliki fleksibilitas dalam hal plafon kredit, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan debitur, hingga maksimal Rp500 juta. 

Suku bunga yang dikenakan berkisar antara 12% hingga 24% per tahun, tergantung pada jumlah pinjaman dan jangka waktu kredit. Kupra juga memberikan kemudahan dalam proses pengajuan, dengan persyaratan yang relatif sederhana dan waktu pencairan yang cepat.

Tabel Perbedaan KUR dan Kupra

Perbedaan KUR dan Kupra BRI
AspekKURKupra
Sumber DanaSubsidi pemerintah melalui bank BUMNDana internal BRI
PenjaminanPT Jamkrindo dan PT AskrindoTidak ada penjaminan pemerintah
Plafon KreditHingga Rp500 jutaHingga Rp500 juta
Suku BungaSekitar 6% per tahun12% – 24% per tahun
AgunanTidak wajib untuk plafon tertentuDiperlukan sesuai ketentuan bank
Tujuan KreditModal kerja dan investasi UMKMModal kerja dan investasi usaha produktif
Proses PengajuanMelalui bank penyalur KURLangsung melalui BRI

Pilihan Antara KUR dan Kupra

Pemilihan antara KUR dan Kupra tergantung pada kebutuhan dan kondisi usaha yang dijalankan setelah mengetahui Perbedaan KUR dan Kupra. Jika usaha tergolong mikro atau kecil dan belum memiliki agunan yang memadai, 

KUR dapat menjadi pilihan yang tepat karena adanya subsidi bunga dan penjaminan dari pemerintah. Namun, jika usaha membutuhkan dana yang lebih besar dan memiliki agunan yang cukup, Kupra dapat menjadi alternatif dengan proses pengajuan yang lebih fleksibel.

Selain itu, pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan suku bunga, jangka waktu kredit, dan persyaratan lainnya sebelum memutuskan untuk mengajukan KUR atau Kupra. 

Konsultasi dengan pihak bank atau lembaga keuangan terkait dapat membantu dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha.

Persyaratan Pengajuan KUR dan Kupra

Berikut persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mengajukan KUR dan Kupra:

KUR:

  • Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
  • Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR atau KKB.
  • Melengkapi dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Keterangan Usaha.

Kupra:

  • WNI dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
  • Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 1 tahun.
  • Melengkapi dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, dan dokumen legalitas usaha.
  • Menyediakan agunan sesuai dengan ketentuan BRI.ย 

Dampak KUR dan Kupra terhadap UMKM

KUR dan Kupra telah memberikan banyak kontribusi dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya, meningkatkan kapasitas produksi, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Program KUR, dengan dukungan subsidi bunga dan penjaminan dari pemerintah, telah membantu banyak UMKM yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

Sementara itu, Kupra menawarkan alternatif pembiayaan dengan proses yang lebih fleksibel, cocok bagi pelaku usaha yang membutuhkan dana cepat dan memiliki agunan yang memadai.

Apakah bisa mengajukan KUR dan Kupra secara bersamaan?

Tidak disarankan, karena masing-masing program memiliki ketentuan dan persyaratan yang berbeda. Sebaiknya pilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi usaha.

Bagaimana cara mengecek status pengajuan KUR atau Kupra?

Status pengajuan dapat dicek melalui kantor cabang bank penyalur atau melalui layanan pelanggan resmi yang disediakan oleh bank terkait.

Apakah program KUR dan Kupra tersedia untuk usaha baru?

Perbedaan KUR dan Kupra juga ada pada rentan usaha yang di jalankan, KUR biasanya mensyaratkan usaha telah berjalan minimal 6 bulan, sedangkan Kupra mensyaratkan minimal 1 tahun. Namun, kebijakan dapat berbeda tergantung pada bank penyalur, sehingga disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan pihak bank.

KUR dan Kupra merupakan dua program pembiayaan yang dapat dipertimbangkan oleh pelaku UMKM di Indonesia. KUR, dengan subsidi bunga dan penjaminan pemerintah, cocok bagi usaha mikro dan kecil yang belum memiliki agunan memenuhi syarat. 

Sementara itu, Kupra menawarkan fleksibilitas dan kecepatan dalam proses pengajuan, cocok bagi usaha yang membutuhkan dana lebih besar dan memiliki agunan yang cukup.

Sebelum memutuskan, pelaku usaha perlu mengevaluasi kebutuhan modal, kemampuan membayar, dan persyaratan masing-masing pinjaman. 

Konsultasi dengan pihak bank atau lembaga keuangan dapat membantu dalam menentukan pilihan yang paling sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha, itulah kira-kira Perbedaan KUR dan Kupra yang penting bagi calon debitur, untuk simulasi bunga kupra bisa cek di Bunga Pinjaman KUPRA BRI.

Eshter

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang bank dan keuangan dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 3 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio, dan penulisan laporan keuangan yang mendalam. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, saya berfokus pada mengedukasi dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment